Lubuklinggau 21 februari 2024, Seminar projek penguatan profil pancasila (P5) dengan tema “warisan budaya jeme kite siring agung”. Kegiatan ini di buka oleh ibu Santi, S.Pd., M.Pd. selaku wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. SMANPA selaku penyelenggara mengundang tenaga terampil asli dari siring agung bernama ibu Warsusilawati dan ibu Leni.
Di era sekarang ini semua pihak termasuk instansi sekolah
perlu melaksanakan budaya dan produk dengan kearifan lokal agar warisan budaya
lokal agar tetap bisa eksis dan tidak hilang seiring perkembangan zaman.
Seperti yang dilakukan oleh SMAN 4 Lubuklinggau para siswa di libatkan dalam
proses pelestarian budaya dan produk lokal melalui seminar projek p5. seluruh
kelas 11 diajak dan berkolaboratif secara bergantian membuat makanan khas
siring agung di gedung aula SMANPA berupa kelicuk dan kue semprong.
Kelicuk sendiri merupakan makanan olahan dari ketan yang di
campur dengan kelapa dan pisang serta gula merah. Makanan ini bercita rasa
manis dan dibungkus daun pisang dan berbentuk segitiga layaknya piramida.
Sedangkan semprong olahan makanan dari tepung beras yang di encerkan dan di
panggang dengan cetakan dan di gulung.
Bapak Deri Permana S.Pd.i selaku kordinator projek p5 mengatakan dengan melibatkan siswa di harapkan mampu melestarikan budaya lokal berupa makanan khas daerah serta bisa memberikan keahlian dan insiprasi bagi siswa dalam berwirausaha kelak setelah mereka lulus sekolah.
Penulis : Roni Zakariah, S.Sos.